BERSIH PANGKAL SEHAT

MAKAN BUAH ITU PENTING

Jumat, 11 November 2016

Bahaya Tidur Dengan kipas Angin & tips agar tetap bisa mengunggunakan kipas dengan aman

    kali ini saya akan membahas bahaya mengunakan kipas angin saat tidur.
Berikut ini adalah bahaya kipas angin yang bisa diakibatkan dari penggunaan kipas angin yang salah :
1. Penyakit Bell Palsy
Penyakit kelumpuhan, namun bukan kelumpuhan tubuh melainkan kelumpuhannya terjadi pada wajah. Wajah akan terasa sulit untuk tersenyum, tertawa  dan ada pembengkakan di daerah wajah tertentu. Penyakit ini disebabkan oleh kondisi syaraf wajah yang menegan, dikarenakan terkena suhu dingin seperti kipas angin terus-menerus.
2. Pasokan oksigen berkurang
Ini terjadi jika kita terus-menerus menghadapkan kipas tepat ke wajah. Angin yang dihembuskan kipas tidak sepenuhnya oksigen atau bahkan juga ada gas karbon dioksida. Jika angin terus di hadapkan ke wajah  maka kita akan kesulitan mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, bahkan udara yang kita hembuskan dari hidung bisa kembali lagi kembali dan berkutat di sekitar wajah. Akibatnya sirkulasi udara di sekitar wajah kita tidak baik.
3. Tubuh kekurangan air
Seperti yang diungkap oleh Dr. Wendra Ali, seorang ahli syaraf mengatakan bahwa saat kita berada di ruangan yang dingin dalam waktu yang lama akan membuat tubuh kita kekuarangan air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi  kita, kita tahu  bahwa sekitar 70% tubuh kita membutuhkan asupan air. Jika kipas angin justru membuat air di dalam tubuh berkurang maka tentu akan berdampak buruk terhadap fungsi masing-masing organ kita.
4. Kulit kering
Masalah kulit tidak hanya terjadi karena terkena sengatan sinar matahari saja. Kondisi ruangan yang terlampau dingin juga berdampak buruk bagi kesehatan kulit, seperti bahaya AC. Saat terlalu lama menggunakan kipas angin, efek kekurangan air akan terjadi pada tubuh, termasuk kulit. Kulit kita sejatinya sangat membutuhkan kandungan air dalam darah yang mengalir di sekitar kulit.

5. Otot kaku dan nyeri
Otot kaku dan nyeri juga akan dirasakan jika mendapatkan hembusan angin dari kipas terlalu lama. Suhu yang dingin akan menurunkan produksi cairan lubrikasi yang berfungsi untuk menguatkan otot dan persendian kita. Maka tidak heran jika kita tidur dengan kipas angin, maka saat bangun tubuh kita terasa nyeri.
6. Infeksi saluran pernapasan
Kipas angin hanya untuk menggerakkan udara. Tidak ada proses penyaringan yang dilakukan. Oleh karena udara yang ada di sekitar ruangan akan di hembuskan ke tubuh kita. Akan menjadi bahaya jika wajah kita mendapatkan hembusan angin dari kipas angin tersebut. Perlu diketahui, bahwa ada potensi udara yang mengandung bakteri, kuman, atau bahkan virus yang terhirup oleh hidung. Bahaya kipas angin ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi di dalam saluran pernapasan, seperti asma.
7. Menjadi kebiasaan buruk
Otak kita mengendalikan syaraf-syaraf perasa yang mempengaruhi kenyamanan. Jika kita terlalu sering menggunakan kipas saat tidur maka akan membuat suatu kebiasaan baru, artinya kita tidak akan bisa sekalipun tidur tanpa menggunakan kipas angin. Dampaknya adalah, bahaya kipas angin akan lebih mudah terjadi dan tidak akan memiliki kualitas tidur yang baik, karena setiap bangun akan terasa lelah dan nyeri.
8. Suhu tubuh menurun
Keseimbangan tubuh sangat dibutuhkan untuk menjaga aktivitas sel imun. Salah satu upaya pengatur suhu tubuh adalah dengan mengeluarkan keringat. Normalnya tubuh saat tidur akan mengeluarkan keringat, namun jika menggunakan kipas angin saat tidur akan membuat kulit mengering dan mengecilkan pori-pori. Dampaknya keringat di dalam tubuh akan sangat sulit dikeluarkan.
9. Gampang sakit
Kondisi tubuh yang gampang sakit adalah efek dari metabolisme tubuh yang tidak berjalan dengan baik. Dampak ini di rasakan jika kita tidak berhasil mengeluarkan keringat dalam tubuh yang membuat sel-sel imun lebih aktif. Oleh karena itu melambatnya aktivitas sel-isel mun, akan membuat tubuh kita mudah sekali terserang penyakit. Apalagi jika saat kita tidur kita mengirup udara yang mengandung virus penyakit, tentu potensi kita menderita sakit akan semakin besar.
10. Sesak nafas
Kondisi ini terjadi dikarenakan udara yang kita hirup sangat sedikit sekali mengandung oksigen. Seperti yang sudah diungkap diawal, saat wajah kita menghadap kipas maka sirkulasi udara di sekitar wajah sangat buruk, karena oksigen akan menipis dan justru karbon dioksida akan bertambah. Bahayanya adalah kita akan mengalami sesak nafas jika kekuranagn pasokan oksigen, yang bisa menjadi penyebab asma.
11. Resiko kematian
Kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi dari bahaya kipas angin jika kita tidur dengan menggunakan kipas angin dan berada di ruangan tertutup dengan ventilasi udara yang buruk.
Bayangkan kita berada di dalam ruangan tertutup maka tidak ada sirkulasi udara yang artinya pasokan oksigen akan sangat terbatas. Tidak adanya oksigen yang dihirup akan membuat kita akan menghirup karbon dioksidan yang hal itu akan merusak organ pernapasan kita. Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi adalah kematian jika terlalu lama menghirup karbon dioksida.

Saran Penggunaan Kipas Angin

Dunia mencatat dalam waktu 2 tahun ada sedikitnya 20 kasus kematian akibat menggunakan kipas angin listrik terlalu lama. Meski medis menganggap ada faktor lainnya, namun tidak di pungkiri bahwa penggunaan kipas yang terlalu lama juga bisa mengundang kematian. Berkaca pada kepercayaan orang korea, kita bisa mengambil prinsip antisipasi dari masyarakat korea dalam mencegah kematian yang disebabkan oleh kipas angin.
Berikut tips yang penggunaan kipas angin yang sehat, untuk mencegah bahaya kipas angin :
  1. Jangan gunakan kipas angin di dalam ruangan yang tertutup atau yang tidak memiliki sistem sirkulasi udara yang baik.
  2. Jangan hadapkan kipas angin tepat di wajah, karena akan sangat mempengaruhi jumlah oksigen dan karbondioksida yang ada di sekitar wajah.
  3. Jika menggunakan kipas saat tidur, maka setel timer untuk mematikannya setelah 30 menit. Sehingga tidak menggunakan kipas sepanjang tidur.
  4. Jika tidak memiliki kipas dengan fungsi timer, maka hadapkan kipas ke atas sehingga tidak terkena langsung ke tubuh, namun kecilkan power kipasnya agar anginnya tidak terlalu kencang.
Semoga postingan saya kali ini dapat membantu pembaca sekalian....

Kamis, 10 November 2016

BAHAYA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH)

Pengertian Demam Berdarah

Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.
Sebetulnya demam dengue dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah. Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk. Gejala DBD tergolong parah (meskipun pada fase ini panas tubuh mengalami penurunan) di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.
Dikarenakan kebanyakan masyarakat sudah terlanjur salah kaprah, maka tulisan ini tetap diberi judul “Demam Berdarah” namun tanpa mengurangi nilai edukasinya.

Penyebab demam dengue

Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung selayaknya penyakit flu. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictusbanyak berkembang biak di daerah padat penduduk,  misalnya di kota-kota besar  beriklim lembap dan hangat.
Masalah penyakit demam dengue biasanya dialami oleh negara-negara subtropis dan tropis, termasuk Indonesia. Diperkirakan ada seratus juta kasus demam dengue yang terjadi pada tiap tahunnya di dunia, bahkan ribuan orang di antaranya terjangkit dalam waktu singkat akibat wabah penyakit ini.

Penyakit demam dengue di Indonesia

Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam dengue di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, tercatat ada 871 penderita yang meninggal dunia.
Pada tahun 2014, kasus demam dengue di Indonesia mengalami penurunan. Menurut data yang dikumpulkan hingga pertengahan Desember 2014, telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang di antaranya meninggal dunia.
Data di atas menempatkan Indonesia sebagai negara nomor 1 di Asia Tenggara terkait kasus penyakit demam dengue. Sedangkan di dunia, Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil.

Diagnosis dan pengobatan demam dengue

Jika Anda mengalami gejala seperti flu (misalnya sakit kepala dan demam tinggi) selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Terlebih lagi jika gejala tersebut dirasakan setelah berkunjung ke daerah yang sedang dilanda wabah demam dengue.
Para dokter yang sudah terbiasa menangani demam dengue biasanya dapat langsung mengenali penyakit ini hanya dari gejala-gejala yang Anda rasakan. Apabila dokter yang memeriksa Anda belum yakin bahwa Anda terkena demam dengue, maka pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus di dalam aliran darah. Selain untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui dampak infeksi terhadap darah.
Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah demam dengue, meskipun begitu pengobatan penyakit ini tergolong sederhana dan tidak memerlukan sebuah obat khusus.
Demam dengue bisa ditangani dengan meminum banyak cairan, beristirahat, serta mengonsumsi parasetamol dan acetaminophen. Jika langkah pengobatan ini diterapkan, biasanya gejala demam dengue akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 2-5 hari.
Tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen, aspirin, dan naproxen sodium jika Anda menderita demam dengue karena dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan internal.

Pencegahan demam dengue

Berikut ini beberapa langkah pencegahan demam berdarah yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
  • Mensterilkan bagian dalam rumah Anda dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk
  • Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati.
  • Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah Anda.
  • Memasang kawat antinyamuk di seluruh ventilasi rumah Anda.
  • Memasang kelambu di ranjang tidur Anda.
  • Memakai losion antinyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide(DEET) yang terbukti efektif. Namun jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
  • Mengenakan pakaian yang longgar yang bisa melindungi Anda dari gigitan nyamuk.
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan
  • Mengadakan fogging untuk mensterilkan lingkungan dari nyamuk dan jentik-jentiknya.

Komplikasi demam dengue

Meski hanya terjadi pada segelintir kasus, demam dengue bisa berkembang menjadikomplikasi yang lebih serius, yaitu dengue hemorrhagic fever atau demam berdarah dengue (DBD) dan dengue shock syndrome yang dapat menyebabkan kematian akibat pendarahan hebat.
Kedua komplikasi tersebut berisiko tinggi dialami oleh orang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak mampu melawan infeksi dengue yang dia derita, atau oleh orang yang sebelumnya pernah terkena demam dengue lalu terkena kondisi ini kembali.
Segera bawa ke rumah sakit apabila di sekitar Anda ada penderita demam dengue yang gejalanya mengarah pada demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome.
Semoga postingan saya kali ini dapat membantu pembaca sekalian
maaf jika saya jarang nge-post maklum saya masih anak sekolahan banyak tugas :)